Israel Mulai Menggila, Lepaskan Tembakan ke Arah Warga Gaza yang Antre Bantuan, 25 Orang Tewas
Pejabat medis di Rumah Sakit Shifa dan Al-Quds menyebtu 25 warga Gaza tewas ditembak pasukan Israel saat mengantre bantuan.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti

TRIBUNNEWS.COM - Tindakan Israel semakin hari semakin menggila.
Pasukan Israel diketahui telah menembak warga Gaza yang tengah mengantre untuk mengambil bantuan di dekat bekas pemukiman Netzarim pada Rabu (11/6/2025).
Pejabat medis di Rumah Sakit Shifa dan Al-Quds mengatakan, setidaknya 25 orang tewas akibat tembakan dari pasukan Israel itu.
Dari pengakuan Israel, mereka melepaskan tembakan peringatan sepanjang malam ke arah tersangka yang maju sambil menimbulkan ancaman terhadap pasukan di wilayah Koridor Netzarim.
"Hal ini terjadi meskipun ada peringatan bahwa daerah tersebut merupakan zona pertempuran aktif."
"IDF mengetahui adanya laporan mengenai orang-orang yang terluka; rinciannya sedang ditinjau," tulis pernyataan militer Israel, dikutip dari Reuters.
Sementara itu, pejabat kesehatan di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, Jalur Gaza selatan mengatakan, setidaknya enam orang tewas akibat tembakan Israel saat mendekati lokasi bantuan.
Total dari serangan Israel terhadap warga Gaza yang tewas pada hari Rabu berjumlah 41 orang.
Sebanyak 163 orang telah tewas dan lebih dari 1.000 orang terluka saat mencoba mencapai beberapa lokasi bantuan, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Israel Tolak Permintaan Koordinasi Kemanusiaan
PBB mengatakan bahwa otoritas Israel telah menolak 11 dari 18 permintaan koordinasi kemanusiaan di Jalur Gaza.
Baca juga: Keputusan Luar Biasa di Israel: Zona Larangan Terbang di Atas Pernikahan Putra Netanyahu
"Pihak berwenang Israel terus menolak banyak gerakan kemanusiaan di Jalur Gaza untuk menyediakan layanan terbatas apa pun yang tersedia bagi penduduk," kata juru bicara PBB Farhan Haq, dikutip dari Anadolu.
Haq menambahkan bahwa permintaan yang ditolak tersebut mencakup upaya untuk mengangkut air, mengambil bahan bakar, melaksanakan misi penyelamatan di Khan Younis, dan memperbaiki jalan.
Mengutip Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Haq memperingatkan bahwa lebih dari dua juta orang di Gaza ditolak kebutuhan dasarnya di tengah operasi militer Israel yang sedang berlangsung.
"Di Gaza utara, operasi militer Israel telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, dengan banyaknya korban yang dilaporkan," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.