Trump Dianggap Main Dua Kaki: Dukung Serangan Israel, tapi Minta Iran Lanjutkan Dialog Nuklir
Trump puji serangan Israel ke Iran sebagai luar biasa, padahal sehari sebelumnya ia minta Netanyahu beri ruang negosiasi. Sikapnya dinilai inkonsisten
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Nuryanti

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kembali menjadi sorotan.
Trump belum lama ini menyampaikan dukungan terbuka terhadap serangan militer Israel ke Iran.
Padahal sebelumnya, dia menyerukan jalur diplomasi.
Dukungan tersebut Trump sampaikan melalui akun media sosial pribadinya, Truth Social pada Sabtu (14/6/2025).
Di unggahan tersebut, Trump menyebut serangan Israel ke Iran sebagai "operasi luar biasa".
Dirinya lantas menyatakan Operasi Rising Lion bisa memberi "kesempatan kedua" bagi Iran, sebelum menurutnya “tak ada yang tersisa dari Kekaisaran Iran.”
Komentar Trump ini langsung memicu kontroversi.
Pada Jumat (13/6/2025), Trump justru menyampaikan pernyataan yang berlawanan.
Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump menyerukan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk "tidak menggagalkan jalur diplomasi" terkait program nuklir Iran yang sedang dibangun bersama negara-negara Barat.
Sikap Trump yang berubah drastis dalam waktu kurang dari 24 jam menimbulkan pertanyaan besar tentang konsistensi kebijakan luar negeri AS.
Surat kabar The New York Times mencatat bahwa retorika Presiden AS itu dapat mempersulit upaya negosiasi yang tengah dijalankan oleh Uni Eropa dan Tiongkok.
Baca juga: Rangkuman Perang Iran Vs Israel Sepanjang Minggu Dini Hari: Rudal Teheran Bakar Kilang Minyak Haifa
Beberapa diplomat Barat dilaporkan terkejut dan kecewa dengan pernyataan terbaru tersebut.
Kritik paling tajam datang langsung dari Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Dalam pembicaraan via telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Pezeshkian menyebut ucapan Trump sebagai dukungan terhadap agresi militer.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.