Keberanian Slovenia Mengembargo Senjata dengan Israel, Jadi Negara Pertama di Uni Eropa
Pemerintah Slovenia resmi mengumumkan larangan total terhadap ekspor, impor, dan transit senjata serta peralatan militer ke dan dari Israel
Penulis: timtribunsolo
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Slovenia resmi mengumumkan larangan total terhadap ekspor, impor, dan transit senjata serta peralatan militer ke dan dari Israel, di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap krisis kemanusiaan di Gaza.
Melansir dari reuters pada Jumat (1/8/2025), keputusan itu diumumkan pada Kamis (31/7/2025) oleh Perdana Menteri Slovenia, Robert Golob setelah disetujui dalam sidang kabinet.
Slovenia pun menjadi negara pertama di Uni Eropa yang memberlakukan embargo militer penuh terhadap Israel, sebuah langkah yang dinilai sebagai sinyal politik tegas dari negara kecil di Eropa Tengah tersebut.
"Slovenia adalah negara Eropa pertama yang melarang impor, ekspor, dan transit senjata ke dan dari Israel," bunyi pernyataan resmi dari pemerintah, sebagaimana dilaporkan kantor berita nasional Slovenian Press Agency (STA), dan dikutip dari times of Israel.
Langkah ini diambil karena ketidakmampuan Uni Eropa dalam mengambil tindakan konkret terhadap Israel, yang dianggap bertanggung jawab atas pelanggaran serius hukum humaniter internasional dalam konflik berkepanjangan di Jalur Gaza.
"Akibat perselisihan dan perpecahan internal, Uni Eropa saat ini tidak mampu memenuhi tugas ini," ujar pemerintah Slovenia dalam pernyataannya.
Keputusan embargo senjata ini merupakan bagian dari sikap politik Slovenia yang semakin vokal terhadap kebijakan militer Israel di Gaza.
Menurut laporan dari Anadolu Agency, sejak serangan Hamas terhadap Israel pada Sabtu (7 /10/2023, yang kemudian direspons oleh operasi militer besar-besaran Israel di Gaza.
Pemerintah Slovenia telah mengkritik keras serangan udara dan blokade yang menyebabkan lebih dari 60.200 warga Palestina tewas.
Pemerintah Slovenia bahkan menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan ke Gaza secara sistematis ditolak, sehingga menyebabkan penderitaan berkepanjangan warga sipil, termasuk anak-anak dan lansia.
“Orang-orang di Gaza sekarat di bawah reruntuhan, tanpa akses ke air minum, makanan, dan layanan kesehatan dasar,” ujar pernyataan pemerintah.
Baca juga: Sandera Israel Kurus Kering, Ikut Kelaparan Akibat Blokade Israel di Gaza
Dalam situasi seperti itu, setiap negara yang bertanggung jawab wajib bertindak, meski harus melangkah lebih maju dari yang lain.
Pejabat Israel: "Embargo Ini Tidak Berdampak"
Laporan dari times of Israel, menanggapi embargo tersebut, seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media Israel Ynet, bahwa keputusan Slovenia dianggap tidak berdampak nyata secara militer.
"Tidak ada pengadaan pertahanan di Slovenia, kami bahkan tidak membeli satu pin pun dari mereka," ujarnya.
"Mereka memutuskan embargo hanya demi media, karena mereka bisa, tetapi itu sama sekali tidak ada artinya."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.