Sandera Israel Kurus Kering, Ikut Kelaparan Akibat Blokade Israel di Gaza
Sandera Israel Evyatar David terlihat kurus kering dalam video yang dirilis Hamas pada hari Jumat. Ia ikut kelaparan akibat blokade Israel di Gaza.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok perlawanan Palestina, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) melalui sayap militernya, Brigade Al-Qassam menayangkan video sandera Israel bernama Evyatar David yang kurus kering.
Evyatar David ditangkap oleh Hamas dari lokasi festival musik Nova ketika kelompok perlawanan Palestina termasuk Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.
Festival musik tersebut digelar di dekat Re'im (perbatasan Jalur Gaza dan Israel selatan), dekat dengan titik awal operasi tersebut.
Rekaman video yang dirilis di Telegram Brigade Al-Qassam pada hari Jumat (1/8/2025), memperlihatkan Evyatar David dengan tubuh yang kurus kering.
Ia ikut mengalami kelaparan seperti warga Palestina lainnya di Jalur Gaza karena Israel menerapkan blokade total sejak 2 Maret 2025 dan baru membuka sebagian kecil jalur masuk bantuan baru-baru ini.
Video dimulai dengan cuplikan video Brigade Qassam yang disiarkan selama pertukaran tahanan sebelumnya.
Klip tersebut memperlihatkan tahanan Evyatar David, yang saat itu dalam kondisi sehat, menyaksikan pembebasan rekan-rekannya sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran terbaru pada 22 Februari 2025.
Video tersebut menunjukkan gambar tahanan, yang tampak sangat kurus, dibandingkan dengan rekaman anak-anak di Gaza yang menunjukkan tanda-tanda kelaparan.
Rekaman kondisi Evyatar David menunjukkan penderitaan yang dialami sandera Israel sama seperti apa yang dialami warga Palestina di Jalur Gaza.
Video itu juga menunjukkan sang tahanan melihat ke tabel yang berisi daftar jumlah hari yang telah ia habiskan di dalam tahanan, dalam adegan yang menggambarkan penderitaan berkepanjangan dan isolasi dari dunia luar, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Rekaman itu memuat klip arsip Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir yang mengatakan bahwa bom harus dikirim ke Gaza, bersama dengan pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang pengurangan pengiriman bantuan seminimal mungkin.
Baca juga: Sandera Israel Rom Braslavski Kelaparan, Desak Netanyahu Hentikan Perang
Dalam salah satu gambar, Evyatar David terlihat tengah minum air, sementara foto seorang anak Palestina yang menderita kelaparan parah akibat larangan impor susu bayi ke Jalur Gaza muncul.
"Mereka makan apa yang kita makan dan minum apa yang kita minum," bunyi sebuah pesan yang muncul di video tersebut.
Pesan tersebut menunjukkan para tahanan diperlakukan dalam standar minimum untuk bertahan hidup, sebanding dengan kehidupan penduduk Gaza yang terkepung, lapor Al Jazeera.
Ye'ela David, saudara perempuan Evyatar David, mengatakan ia dan keluarganya sedih melihat kondisinya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.