Mensos Ungkap Alasan 115 Siswa Batal Masuk Sekolah Rakyat
Sebanyak 115 siswa batal masuk Sekolah Rakyat karena telah diterima dan memilih sekolah reguler dan tak betah masuk asrama.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan sebanyak 115 siswa batal masuk Sekolah Rakyat.
Dirinya mengatakan para siswa akan digantikan oleh calon siswa yang telah lolos seleksi.
Sekolah Rakyat adalah program pendidikan berasrama yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Tujuannya memutus rantai kemiskinan lewat pendidikan yang inklusif dan berkualitas.
"Sebanyak 115 siswa atau 1,4 persen batal menjadi siswa sekolah rakyat dan telah digantikan oleh calon siswa yang layak. 63 pengganti telah masuk ke sekolah rakyat dan sisanya masih dalam proses," ujar Gus Ipul di Kantor Kemensos, Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Gus Ipul mengungkapkan terdapat sejumlah alasan para siswa tersebut batal masuk Sekolah Rakyat.
Sebagian besar alasan mengundurkan diri, kata Gus Ipul, karena telah diterima dan memilih sekolah reguler.
Baca juga: Diusulkan Jadi Duta Sekolah Rakyat, Seskab Teddy Masih Pikir-Pikir
Faktor tidak betah di asrama juga menjadi alasan batalnya siswa masuk Sekolah Rakyat.
"Merasa berat atau tidak betah tinggal di asrama dengan berbagai aturan yang berlaku. Yang terakhir mereka umumnya merasa tidak bisa jauh dari orang tua atau keluarga dan sebagian ingin menjaga orang tua tunggal yang tinggal di rumah," ungkap Gus Ipul.
Siswa yang mengundurkan diri di Kalimantan ada 10 orang, Jawa ada 35 orang dan digantikan 19 siswa. Jumlah sama terdapat di Sulawesi dan telah digantikan 26 siswa.
Lalu di Sumatera ada 26 siswa dan digantikan sebanyak 14 siswa. Di Bali dan Nusa Tenggara ada 4 siswa dan digantikan seluruhnya.
"Di Papua alhamdulillah tidak ada, lalu Maluku mengundurkan diri 5 siswa dan dalam proses penggantian," ungkapnya.
Keputusan para siswa untuk mundur dari Sekolah Rakyat, kata Gus Ipul, akan tetap dihargai.
Siswa yang telah memutuskan mengundurkan diri jika ingin kembali ke Sekolah Rakyat juga akan kembali diterima, jika masih ada daya tampung sekolah.
"Setelah masuk mereka menyatakan tidak bersedia dan untuk itu tentu kita hormati, kita hargai karena kita tidak bisa memaksa untuk tetap bisa bersekolah di sekolah rakyat," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.