NasDem Soal Fenomena Pengibaran Bendera One Piece: Ekspresi Politik, Sayangnya Salah Alamat
Willy menjelaskan bahwa pengibaran bendera One Piece tidak bisa disamakan dengan tindakan melecehkan simbol negara.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Dewi Agustina

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya turut menanggapi fenomena maraknya pengibaran bendera bergambar tengkorak bertopi jerami ala film animasi One Piece jelang HUT Kemerdekaan ke-80 RI.
Menurut Willy, fenomena ini adalah bentuk ekspresi politik dari sebagian kelompok masyarakat, terutama kalangan muda kepada pemerintah.
Baca juga: Respons Pemerintah soal Polemik Pengibaran Bendera One Piece
Akan tetapi kata dia, diarahkan ke sasaran yang tidak tepat.
"Ini adalah ekspresi politik yang sayangnya salah alamat. Gugatan terhadap pemerintah jangan sampai mengurangi patriotisme atau rasa cinta Tanah Air," ujar Willy dalam keterangannya kepada awak media, Minggu (3/7/2025).
Willy menilai tindakan yang dilakukan sebagian publik itu mencerminkan ketidakmampuan dalam membedakan antara negara dan pemerintah.
Pasalnya kata dia, dikibarkannya bendera berlogo bajak laut ala serial One Piece tersebut kebanyakan bersamaan dengan bendera kebangsaan Indonesia.
"Gugatannya ditujukan terhadap pemerintah, tapi yang kena adalah negara. Ini menunjukkan kurangnya literasi sebagian anak bangsa tentang mana negara, mana pemerintah," jelasnya.
Lebih lanjut, Willy menjelaskan bahwa pengibaran bendera One Piece tidak bisa disamakan dengan tindakan melecehkan simbol negara.
Apalagi menurut dia, bendera tersebut tidak tergolong dalam bendera terlarang seperti bendera separatis atau negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia.
"Selama tidak melecehkan Merah Putih, misalnya menempelkan simbol One Piece di atasnya, maka itu bukan pelanggaran serius. Saya lihat juga posisinya di bawah Merah Putih," katanya.
Akan tetapi, Ketua Komisi XIII DPR RI itu mengajak publik untuk menyikapi fenomena ini secara proporsional.
Dia berharap, agar bentuk protes dari publik terhadap kebijakan pemerintah tidak hanya terjebak dengan pemikiran-pemikiran tertentu yang justru menimbulkan provokasi.
"Membunuh nyamuk tidak perlu menggunakan granat atau mesiu. Responsnya harus tetap proporsional. Jangan sampai kita terjebak dalam provokasi," tandasnya.
Jelang perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia atau HUT ke 80 RI, ada sebuah fenomena dimana masyarakat ramai mengibarkan bendera One Piece di bawah bendera merah putih.
Bendera dengan logo tengkorak bertopi jerami ini diketahui bukan sekadar lambang dari anime One Piece, melainkan menjadi simbol kritik sosial terhadap kondisi politik dan kebijakan pemerintah Indonesia saat ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.