Ketua Umum IMI Dorong Industri Modifikasi Kendaraan Tingkatkan Perekonomian Nasional
Saat ini industri modifikasi kendaraan berkembang menjadi sektor ekonomi yang potensial menyerap tenaga kerja hingga menggerakkan UMKM.
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo menuturkan industri modifikasi kendaraan di Indonesia terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Dahulu modifikasi kendaraan sering dianggap sekadar hobi kaum muda atau ajang pamer estetika semata.
Namun, saat ini industri modifikasi kendaraan telah berkembang menjadi sektor ekonomi yang potensial menyerap tenaga kerja, menggerakkan UMKM, dan bahkan membentuk ekosistem ekonomi kreatif yang khas.
"Modifikasi kendaraan lebih dari sekadar mengubah tampilan atau performa mobil, tetapi juga representasi dari kreativitas anak bangsa yang bisa mendongkrak ekonomi. Sejumlah karya modifikator Indonesia membuktikan bahwa industri ini dapat menjadi tulang punggung baru ekonomi kreatif nasional. Tantangannya kini adalah bagaimana mengubah potensi besar ini menjadi realitas yang berkelanjutan, dengan inovasi, kolaborasi, dan dukungan kebijakan yang tepat," ujar Bamsoet saat menghadiri Kontes Modifikasi Sepeda Motor 'Panca Fest 2025' di Jakarta, Minggu (15/6/25).
Ketua MPR RI ke-15 dan Ketua DPR RI ke-20 ini memaparkan, modifikasi kendaraan di Indonesia mencakup berbagai aspek. Mulai dari perubahan tampilan eksterior, peningkatan performa mesin, hingga modifikasi interior. Saat ini terdapat sekitar 400.000 UMKM otomotif yang mencangkup bengkel mobil, bengkel motor, body repair, hingga toko sparepart. Sektor ini berkontribusi sangat besar terhadap nilai perdagangan jasa otomotif, mencapai sekitar Rp 325 triliun per tahun.
Baca juga: Ketum IMI Bamsoet: IMI Akan Gelar E-Rallytage Mobil Listrik dengan Lewati Rute Tempat Bersejarah
Data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan bahwa pasar modifikasi kendaraan terus berkembang seiring dengan meningkatnya jumlah pemilik kendaraan. Dalam hal ini, generasi muda menjadi motor penggerak utama, di mana mereka tidak hanya ingin memiliki kendaraan yang fungsional, tetapi juga mencerminkan identitas dan gaya hidup mereka.
"Perkembangan industri modifikasi kendaraan tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru dalam skala kecil, tetapi juga membuka peluang bagi pemasok dan produsen komponen after market. Misalnya, produsen komponen otomotif lokal dapat memanfaatkan permintaan terhadap parts modifikasi dengan menciptakan produk yang sesuai dengan selera pasar. Hal ini dapat meningkatkan daya saing industri lokal dan mengurangi ketergantungan pada produk impor," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menjelaskan, modifikasi kendaraan juga sejalan dengan tren global yang mendukung keberlanjutan. UMKM dapat memanfaatkan bahan-bahan ramah lingkungan dalam proses modifikasi, seperti cat yang tidak berbahaya atau komponen yang dapat didaur ulang. Dengan pendekatan ini, industri modifikasi tidak hanya akan menarik konsumen yang peduli terhadap lingkungan, tetapi juga menunjukkan bahwa kreativitas dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan.
"Namun, untuk mewujudkan potensi ini secara maksimal, diperlukan dukungan dari pemerintah dan institusi terkait. Program pelatihan bagi para pelaku UMKM modifikasi kendaraan dapat membantu meningkatkan keterampilan mereka, serta memberikan akses informasi tentang tren terbaru dalam industri otomotif. Selain itu, regulasi yang mendukung dan perlindungan terhadap inovasi lokal juga sangat penting agar pelaku industri modifikasi kendaraan dapat bekerja dengan aman dan nyaman," pungkas Bamsoet.
Baca juga: Bamsoet Dorong Peningkatan Industri Modifikasi Kendaraan di Indonesia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.