Dimakamkan Besok, Berikut Tujuh Komandan Dirgantara IRGC Iran yang Tewas Dibom Israel

Dimakamkan Besok, Berikut Tujuh Komandan Dirgantara IRGC Iran yang Tewas Dibom Israel

TRIBUNNEWS.COM - Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) merilis nama tujuh komandan Dirgantara (Angkatan Udara) Iran yang tewas dalam serangan udara Israel, Jumat (13/6/2025).

Tujuh komandan ini dilaporkan menjadi korban tewas bersama komandan mereka Jenderal Amir Ali Hajizadeh.

Baca juga: Kehancuran Israel Mulai Terungkap, Iran Kirim Lebih 200 Rudal-Drone: Kronologis Serangan 2 Tahap

"Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (15/6/2025), humas Garda Revolusi Iran merilis nama tujuh dari tujuh komandan Dirgantara yang menjadi martir bersama kepala mereka Jenderal Amir Ali Hajizadeh dalam serangan Israel di Teheran pada dini hari Jumat," tulis laporan MNA, Minggu: 

Nama-nama petinggi militer tersebut adalah sebagai berikut:

Mahmoud Bagheri, Davoud Sheikhian, Mohammad Bagher Taherpour, Mansour Safarpour, Masoud Tayeb, Khosrow Hassani, Javad Jursara, dan seorang perwira, Mohammad Aghajafari.

IRGC menyampaikan belasungkawa atas kematian mereka.

Koprs elite militer Iran itu juga mengatakan bahwa nama mereka akan tercatat dalam sejarah atas pengorbanan mereka dalam membela tanah air mereka.

Pernyataan itu juga menyatakan bahwa rezim Israel pasti akan gagal dan akan menghadapi kehancuran total.

Dimakamkan Selasa

Kepala Organisasi Pembangunan Provinsi Teheran mengumumkan,  prosesi pemakaman besar-besaran untuk para korban tewas serangan Israel akan diadakan di Teheran pada hari Selasa.

Berbicara kepada wartawan pada  Minggu, Hojjatoleslam Seyyed Mohsen Mahmoudi mengatakan upacara akan dimulai pada pukul 8:00 pagi di Lapangan Enqelab dan berlanjut menuju Lapangan Azadi, tempat ratusan ribu orang diperkirakan berkumpul untuk menunjukkan rasa berkabung nasional dan perlawanan.

"Tidak diragukan lagi, rakyat Teheran yang revolusioner dan tangguh akan sekali lagi menciptakan momen epik," kata Mahmoudi, menurut Tehran Times.

"Mereka tidak hanya akan menghormati darah suci para komandan dan ilmuwan nuklir kami yang gugur, tetapi juga mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada kepemimpinan IRGC yang berani."

Mahmoudi menekankan, kejahatan terbaru rezim Zionis telah menyatukan darah para pembela Iran dengan darah pria, wanita, dan anak-anak yang tidak bersalah—mengubah tragedi ini menjadi simbol pengorbanan, ketahanan, dan kebanggaan nasional yang kuat.