Konflik Iran Vs Israel
Netanyahu Sidak Lokasi Serangan Iran di Israel, Janji Terus Perang Sampai Ancaman Nuklir Hilang
Perdana Menteri Israel Netanyahu sidak lokasi serangan Iran di Israel. Ia janji akan terus perang sampai ancaman nuklir hilang.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kunjungan ke lokasi kehancuran di sekitar kota Tel Aviv setelah dihantam serangan balasan Iran.
"Saya ada di sini di lokasi kejadian bersama dengan pasukan penyelamat dan Komando Front Dalam Negeri. Atas nama rakyat Israel – kami mengirimkan pelukan kepada keluarga dan sekali lagi menyerukan kepada setiap warga negara," tulis Netanyahu melalui akun @netanyahu, Minggu (15/6/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Netanyahu juga menegaskan niat Israel untuk melanjutkan serangan ke Iran yang diklaim bertujuan menghilangkan ancaman nuklir.
"Iran akan membayar harga yang sangat tinggi atas pembunuhan terhadap wanita, anak-anak, dan warga sipil yang tidak bersalah – dan itu akan segera terjadi," tulisnya.
Dengan ditemani tim penyelamat, Netanyahu meminta warga Israel untuk tetap mematuhi instruksi resmi dari pemerintah di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran.
Setelah Israel memulai serangannya ke Teheran, Iran, pada hari Jumat (13/6/2025), Netanyahu berharap Israel akan menang melawan Iran.
"Tentara dan pilot kita beroperasi dengan berani – di atas langit Iran. Ini adalah perang penyelamatan. Kita akan menyerang mereka dengan satu pukulan di wajah – dan kita akan menang," tulis Netanyahu.
Kunjungan Netanyahu dilakukan setelah Presiden Israel, Isaac Herzog, menghadiri lokasi kejadian untuk bertemu dengan petugas tanggap darurat dan warga Israel.
Selain Presiden Israel Isaac Herzog, Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir juga memeriksa lokasi serangan rudal Iran di kota Bat Yam, selatan Tel Aviv, seperti diberitakan Al Jazeera.
Sebelumnya, Israel meluncurkan serangan ke Teheran, Iran, pada hari Jumat dalam agresi yang diberi nama "Rising Lion Operation".
Militer Israel mengklaim tujuan operasi tersebut untuk memusnahkan kemampuan nuklir Iran yang dianggap sebagai ancaman bagi Israel.
Baca juga: Dimakamkan Besok, Berikut Tujuh Komandan Dirgantara IRGC Iran yang Tewas Dibom Israel
Serangan Israel dikabarkan mengerahkan sekitar 200 pesawat dan militer Israel mengklaim telah menargetkan sekitar 250 lokasi di Iran, seperti diberitakan Asharq Aawsat.
Iran merespon serangan Israel dengan meluncurkan segerombolan pesawat tanpa awak ke Israel.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, memperingatkan akan ada hukuman yang berat dan pahit atas serangan tersebut.
Serangan Israel terhadap kota Teheran, Iran, pada hari Jumat, membunuh setidaknya 86 orang termasuk sejumlah petinggi militer dan melukai lebih dari 300 lainnya.
Iran membalas serangan tersebut dengan meluncurkan rudal balistik ke Tel Aviv pada hari Sabtu, membunuh setidaknya 13 orang dan melukai lebih dari 250 lainnya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.