Senin, 16 Juni 2025

Sapa Pekerja Migran Indonesia di Singapura, Menko PM: Mereka Harus Dihormati dan Dimuliakan

Gus Imin berharap kondisi PMI di Singapura dengan hak keamanan dan ekonomi mereka yang terjamin juga dapat terjadi di negara lain tanpa terkecuali.

|
Editor: Content Writer
Istimewa
PEKERJA MIGRAN INDONESIA - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Imin) menyapa para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Singapura di Taman Paya Lebar dan City Plaza Paya Lebar, Singapura, Sabtu (15/6/2025). Gus Imin berharap kondisi PMI di Singapura dengan hak keamanan dan ekonomi mereka yang terjamin juga dapat terjadi di negara lain tanpa terkecuali. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Imin) menyapa para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Singapura sebelum melakukan rangkaian agenda kenegaraan bersama Presiden Prabowo Subianto. 

Dalam kesempatan itu, Gus Imin mengaku terharu dengan kondisi PMI di Singapura yang dapat bekerja dengan baik dan mampu berkontribusi untuk keluarga mereka di Tanah Air.

Gus Imin berharap kondisi PMI di Singapura dengan hak keamanan dan ekonomi mereka yang terjamin juga dapat terjadi di negara lain tanpa terkecuali.

"Keamanan dan kesejahteraan PMI di manapun negara mereka tempat bekerja harus dilindungi. Mereka harus dihormati dan dimuliakan," kata Gus Imin kala menyapa PMI di Taman Paya Lebar dan City Plaza Paya Lebar, Singapura, Minggu (15/6/2025). 

Terlebih, kata Gus Imin, PMI adalah salah satu contoh upaya pemberdayaan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja di luar negeri demi memperbaiki kondisi ekonomi dan membebaskan diri dari kemiskinan.

Gus Imin mencontohkan pengalaman Ibu Fiah, PMI di asal Pasuruan yang menjadi tulang punggung keluarga bekerja menjadi Asisten Rumah Tangga (ART) di Singapura selama 12 tahun. 

Baca juga: Perkuat Tata Kelola Pekerja Migran Indonesia, Empat Menteri Tandatangani Surat Edaran Bersama

Ibu Fiah adalah PMI yang telah bekerja di Singapura sejak 2013 dan berhasil menanggung kehidupan tiga anaknya di Indonesia meski tanpa peran suami.

“Jika Bu Fiah sebagai ART bisa bekerja dengan layak dan sejahtera di Singapura, itu juga harus terjadi di negara lain. Ini prioritas utama pemerintah, memastikan seluruh PMI terlindungi termasuk dengan meningkatkan skill mereka,” kata Gus Imin. 

Gus Imin menekankan langkah-langkah diplomasi dengan negara tujuan akan terus diperkuat untuk memastikan perlindungan terpadu bagi PMI sesuai amanat perundang-undangan, dari sebelum berangkat, saat bekerja, dan setelah kembali ke Indonesia. 

"Kemenko PM akan terus mendorong dan berkoordinasi dengan Kementerian Pelindungan Pekerjaan Migran Indonesia untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan PMI di setiap negara," tutur Gus Imin.

"Jangan sampai kekerasan terhadap PMI kembali terjadi dan menyebabkan korban jiwa terhadap para pahlawan keluarga dan devisa negara ini," sambungnya.

Berita Terkait
  • AA

    Berita Terkini