Senator DKI: Donor Darah Adalah Aksi Kemanusiaan Paling Sederhana tapi Paling Berdampak
Senator asal DKI Jakarta yang juga menjabat Ketua Umum Bang Japar, Fahira Idris menyebutkan, donor darah bukanlah hal baru baginya.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Editor:
Wahyu Aji
Hasiolan EP/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konsistensinya dalam menyelenggarakan donor darah secara berkala di berbagai wilayah Jakarta, mengantarkan organisasi kemasyarakatan Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) meraih penghargaan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi DKI Jakarta.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum PMI Jusuf Kalla kepada Ketua Umum Bang Japar, Fahira Idris, dalam peringatan Hari Donor Darah Sedunia 2025 yang juga menjadi bagian dari rangkaian HUT ke-498 Kota Jakarta, bertempat di Gedung MH Thamrin, Kantor Wali Kota Jakarta Barat.
“Penghargaan ini kami persembahkan untuk seluruh warga Jakarta yang dengan sukarela mendonorkan darahnya. Mereka adalah pahlawan sejati yang menyelamatkan nyawa sesama. Terima kasih juga untuk PMI, Pemprov DKI, serta seluruh pengurus dan relawan Bang Japar yang terus bergerak bersama,” ujar Fahira, dikutip Minggu (15/6/2026).
Senator asal DKI Jakarta ini mengungkapkan, donor darah bukanlah hal baru baginya.
Aktivitas kemanusiaan ini sudah ia lakukan sejak masa sekolah dan kuliah, dan kini menjadi salah satu program utama Bang Japar. Ia mengenang masa pandemi Covid-19 sebagai salah satu periode paling menantang, namun juga paling bermakna.
“Ketika semua orang fokus pada pandemi, kita juga menghadapi krisis lain: kelangkaan stok darah. Meski dalam keterbatasan, kami tetap bergerak, bekerja sama dengan PMI, pemkot, camat, hingga lurah. Warga Jakarta luar biasa—di tengah ketakutan, mereka tetap mau datang untuk mendonor,” kenangnya.
Sejak saat itu, kegiatan donor darah menjadi agenda rutin Bang Japar.
Saat ini, kegiatan berlangsung bergiliran di 44 kecamatan setiap dua bulan sekali. Bahkan, Bang Japar tengah mempersiapkan ekspansi ke 267 kelurahan.
“Doakan ke depan bisa digelar juga hingga tingkat RT/RW,” ucap Fahira optimistis.
Menurutnya, donor darah adalah bentuk aksi kemanusiaan sederhana tapi berdampak besar.
“Hanya dengan meluangkan 10–15 menit, kita bisa menyelamatkan hingga tiga nyawa. Ini bukan soal status sosial, agama, atau latar belakang—ini soal kemanusiaan,” tegasnya.
Fahira juga menekankan pentingnya donor darah dalam konteks sistem kesehatan Jakarta yang menjadi rujukan nasional. “Ketersediaan darah sangat krusial di rumah sakit besar. Selain itu, untuk kesiapsiagaan bencana pun, stok darah harus selalu siap karena kebutuhan melonjak dalam situasi darurat,” lanjutnya.
Manfaat donor darah pun tidak hanya dirasakan penerima, tapi juga pendonor.
Rutin mendonor dapat membantu menjaga kesehatan jantung, melancarkan peredaran darah, dan mendeteksi dini kondisi medis tertentu.
“Penghargaan ini menjadi penyemangat untuk terus menggerakkan lebih banyak orang agar ikut dalam gerakan donor darah. Semoga darah yang kita berikan menjadi jembatan kehidupan bagi saudara-saudara kita,” tutup Fahira.
Sebagai catatan, sejak tahun 2021 hingga pertengahan 2025, Bang Japar telah menggelar 18 kegiatan donor darah dengan total 3.600 pendonor—setara dengan 3.600 kantong darah.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Hari Donor Darah Sedunia 14 Juni dan 3 Manfaat Donor Darah bagi Kesehatan
Selain Bang Japar, PMI Provinsi DKI Jakarta juga memberikan penghargaan kepada sejumlah instansi yang berkontribusi dalam gerakan donor darah, antara lain Wali Kota Jakarta Utara, Wali Kota Jakarta Barat, PT Indofood Sudirman, Vihara Ekayana Arama, Kementerian Pariwisata, PT Tiara Marga Trakindo (TMT) Grup Cakung, PT Berca Hardaya Perkasa, Datascrip, dan PT Berlian Laju Tanker Tbk.
Sofyan Djalil: Dulu Aceh Berontak Gara-gara Masuk Sumatera Utara |
![]() |
---|
Jusuf Kalla Sentil Pemerintah agar Tak Main-main dengan Perbatasan 4 Pulau: Ini Soal Harga Diri Aceh |
![]() |
---|
Jusuf Kalla Tegaskan Pulau Lipan, Panjang, Mangkir Besar, Mangkir Kecil secara Historis Milik Aceh |
![]() |
---|
JK Bantah Perebutan 4 Pulau Sengketa Aceh-Sumut Dipicu Temuan Minyak dan Gas Bumi |
![]() |
---|
JK Sebut Keputusan Menteri Soal 4 Pulau Aceh Masuk Sumut Cacat Formil: Bertentangan Dengan UU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.